Teluk Bintuni, – Pasangan Petrus Kasihiw dan Matret Kokop ingatkan masyarakat Teluk Bintuni tidak
terprovokasi dengan Isu Identitas yang dibangun oleh politikus.
Menurut Kedua figur berjiwa Kebapaan ini bahwa masyarakat Teluk Bintuni dikenal dengan nilai tolaransi antar
masyarakat dan umaat beragama yang cukup tinggi.
“Namun akhir – akhir ini sudah banyak rumor, isu yang beredar tentang siapa suku aslilah, mau pilih agama ini dan agama
itu lah. Jangan begitu, jangan bermain dengan politik identitas,” ucap Piet.
“Kalau mau bicara suku asli, lalu ini siapa yang naik sebagai calon wakil bupati bersama saya? Matret Kokop to,”katanya
Lalu Suku Sebyar mana yang naik lagi yang asli Sebyar,” tanya Piet disambut teriakan bersama warga yang hadir dengan
sebutan “Matret Kokop Lanjutkan,” saat meresmikan 10 posko Pemenangan PMK2 di Tahiti, Teluk Bintuni, yang
diresmikan secara simbolis di Posko Mangga Lima, pada Rabu, 30/09/2020 malam
Piet mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang betul-betul memperhatikan hak-hak masyarakat adat.
Komitmen untuk membawa perubahan pada struktur masyarakat adat telah mendorong kami untuk berjuang bersama
masyarakat hingga diterbitkan Perdasus Dana Bagi Hasil (DBH) yang menjadi hak masyarakat adat.
Piet Matret harapkan, masyarakat manfaatkan DBH sebaik-baiknya untuk pengembangan dan kemajuan masyarakat
Teluk Bintuni kedepan. “Jangan gunakan untuk kebutuhan Konsumtif semata,”harap Piet
Piet kembali mengingatkan warga agar jangan terhasut isu murahan dari propaganda politisi memakai isu agama dan
Identitas.
“Menjadi seorang Kepala Daerah, adalah pemimpin untuk semua masyarakat, semua agama dan semua Golongan, jadi
jangan terhasut oleh isu murahan,”harap Piet.
“Jangan sampai kita ini berkelahi karena Pilkada. Dalam visi misi PMk2, telah kita tambahkan satu kata lagi, yakni Bintuni
yang “Damai, Maju, Produktif dan Berdaya Saing”.
Mewujudkan Bintuni yang Damai, maka karakter masyarakat akan terbangun untuk membangun Teluk Bintuni yang
seutuhnya.
Peresmian yang dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat Suku Sebyar itu mendapatkan sambutan yang begitu hangat.
Gun Kaitan, salah satu tokoh yang dituakan oleh masyarakat Sebyar ikut mengingatkan kepada warga dan simpatisan,
bahwa Piet Matret adalah anak-anak asli Teluk Bintuni yang ikut berjuang bagi kabupaten ini.
“Matret ini anak asli Sebyar, kami dari zaman Bintuni masih belum jadi kabupaten sudah saling mengenal, kami dan Pak
Piet Kasihiw sudah berjuang untuk Bintuni. Ini anak-anak Teluk Bintuni,” tukasnya.
Selanjutnya, Pasangan Petahani ini kembali mengingatkan simpatisan dan Timses untuk memperhatikan protokol
kesehatan sebagai syarat mutlak Pilkada sehat di Kabupaten Teluk Bintuni.
Saya ingin semua posko menerapkan protokoler yang sama, kalau tidak, saya dan Bapa Matret tidak mau menghadiri,”
tegaa Piet sebagai bentuk Kepedulian atas kesehatan masyarakat ditengah mewabahnya Covid 19.
Baginya Piet, janganlah kemenangan dibayar dengan Nyawa.
“Kita ingin menang, tapi apalah arti kemenangan jika harus jatuh korban karena Corona,” ujarnya.
Sumber : arfaknews